PENGANTAR
BIOTEKNOLOGI
Tujuan dibuatnya blog
ini sebagai salah satu tugas Matakuliah Bioteknologi yang diampu oleh Anggita
Rachmi Hafsari, M.Si
Disusun oleh :
Kelompok 5
Iqbal Safe’i
|
1157020041
|
Neng Fitri Agistina
|
1157020054
|
Rizqi Ilhami
|
1157020066
|
Syifa Afiyati
|
1157020072
|
Titin Prihatini
|
1157020074
|
Umul Amanah
|
1157020076
|
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
Suatu peristiwa besar dalam tonggak sejarah kehidupan umat manusia
didorong oleh adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan
peradaban dan kesadaran pada bidang pertanian dan bekerja menggunakan logam membawa umat manusia keluar dari zaman
batu. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini, bioteknologi telah mengalami
perkembangan sangat pesat. Sejalan dengan tingkat kebutuhan umat manusia dimuka
bumi. Di beberapa negara maju, seperti AS, Cina, dan Jepang, bioteknologi
mendapatkan perhatian serius dan dikembangkan secara intensif dengan harapan dapat
memberi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi umat manusia
pada saat ini maupun yang akan datang terutama yang menyangkut; kebutuhan
pangan, obat-obatan, penelitian, yang pada gilirannya semuanya bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia.
Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi
adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti
biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika,
dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi
merupakan technoscience aplikasi langsung ilmu pengetahuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Saat ini ada dua bidang technoscience yang berkembang
yaitu teknologi informasi dan bioteknologi. Teknologi informasi digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dibidang informasi, sedangkan bioteknologi pada
awalnya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Namun saat ini terjadi perubahan pesat
dibidang bioteknologi sampai ke bidang farmasi dan kedokteran serta beberapa
bidang lain.
Pada dasarnya
bioteknologi adalah ilmu yang memanfaatkan mahkluk hidup (mikroorganisme, hewan
dan tumbuhan) atau bagian mahkluk hidup untuk membuat produk atau menyederhanakan proses. Bioteknologi juga dapat di artikan
sebagai ilmu yang digunakan untuk memindahkan gen manusia ke sel bakteri, agar
bakteri mampu memproduksi protein manusia bagi penderita defisiensi protein contohnya
insulin untuk pasien diabetes. Bioteknologi juga mempunyai arti yaitu ilmu yang
digunakan untuk kloning hewan, menentukan identitas korban, produksi bahan
bioaktif yang terdapat dalam deterjen, membuat ribuan tanaman mini dalam botol,
pembuatan obat-obatan AIDS dan Kanker.
Untuk mengantisipasi
agar perbedaan panafsiran tentang pengertian bioteknologi tidak semakin tajam.
Bull (1982) melalui OECD (organization for Economic Coorperation and Development)
menjelaskan Bioteknologi sebagai upaya penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa
pengolahan bahan oleh agen biologi dalam menyediakan barang dan jasa. Kemudian Shiva (1994) menyatakan Bioteknologi sebagai teknologi pemanfaatan
organisme yang bertujuan untuk menghasilkan bahan atau jasa. Dapat bahwa
Bioteknologi adalah pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan produk barang
dan jasa yang berguna bagi manusia. Menurut
Smith, JE. (2009), bioteknologi memiliki beberapa defenisi sebagai berikut:
- Sebuah kata benda yang mewakili aplikasi biologi, sistem organisme atau proses untuk industry manufaktur dan jasa.
- Penggabungan ilmubiokimia, mikrobiologi dan rekayasa terpadu dalam rangka meningkatkan aplikasi teknologi (industri) dari mikroorganisme, kultur jaringan sel-sel dan bagian-bagiannya.
- Sebuah teknologi menggunakan fenomena biologis untuk menyalin dan membuat berbagai jenis zat atau senyawa yang berguna.
- Penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa untuk pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang dan jasa
- Ilmu tentang proses produksi berdasarkan aktifitas mikroorganisme dan komponen aktifnya dan proses produksi yang melibatkan penggunaan sel dan jaringan dari organisme yang lebih tinggi.
- Tidak lebih dari nama yang diberikan untuk sebuah set teknik dan proses-prosesnya.
- Penggunaan organisme hidup dan komponen-komponennya dalam bidang pertanian, pangan, dan proses industri lainnya.
- Penguaraian dan penggunaan pengetahuan biologi dan kimia.
- Aplikasi pengetahuan dan pemahaman kita tentang biologi untuk memenuhi kebutuhan praktis.
Bioteknologi
merupakan penerapan asas-asas sains (ilmu pengetahuan alam) dan rekayasa
(teknologi) untuk pengolahan suatu bahan dengan melibatkan aktivitas jasad
hidup untuk menghasilkan barang dan atau jasa. Sedangkan Primrose (1987),
bioteknologi merupakan eksploitasi komersial organisme hidup atau komponennya
seperti: sel, enzim dan senyawa organik lainnya.
Sejarah Bioteknologi
Bioteknologi
secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, dalam bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti,
maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19. pemuliaan tanaman untuk
menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan
reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan
antara lain dengan penemuan
vaksin,antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas
akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi
setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi
antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Pada masa kini,
bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara-negara maju. Kemajuan
ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.
Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakitpenyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru. Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakitpenyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru. Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Bioteknologi
secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi.
Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme
dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme
tersebut. Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut
menyebabkan "lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan
sifat - sifat yang menguntungkan bagi manusia.
Perkembangan Bioteknologi
Beberapa
penelitian telah lama dilakukan oleh para ahli. Menurut catatan diketahui bahwa
pada tahun 1665, Penemuan sel oleh Robert Hooke di Inggris melalui
mikroskop.[6] lalu dilanjutkan oleh
Nikolai I. Vavilov, tahun 1800 menciptakan penelitian komprehensif tentang
pengembang biakan hewan. Kemudian Bary pada tahun 1880 menemukan
Mikroorganisme. Baru di tahun 1856, Gregor Mendel seorang biarawan mengawali
genetika tumbuhan rekombinan. Berkat ketekunan meneliti kedelai maka pada tahun
1865, Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat induk ke
turunannya.
Kemudian pada
tahun 1919, Karl Ereky, insinyur Hongaria, orang yang pertama menggunakan kata
bioteknologi. Setelah itu tahun 1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim
pembatas yang digunakan untuk memotong gen gen.. Dilanjutkan di tahun 1975
Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein. Diikuti
tahun 1978 oleh para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan
bakteri yang terdapat pada usus besar. Pada tahun 1980 Bioteknologi modern
dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model prokariot-nya, E. coli,
digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, dalam bentuk manusia.
Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya
tersedia). Setelah itu pada tahun 1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari
Calgene: tomat "flavor saver". Akhirnya terciptalah di tahun 2000
Perampungan Human Genome Project. Menurut perkembangannya
Bioteknologi dibedakan menjadi 2 generasi, yaitu bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern.
Jenis-jenis
Bioteknologi
a. Bioteknologi Konvensional
a. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi
Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung
untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui
proses fermentasi. Fermentasi adalah suatu proses metabolisme yang melibatkan
mikroba dan substrat tertentu sehingga dapat dihasilkan makanan, minuman dan
biogas.
Dalam bioteknologi konvensional, biasanya dilakukan
secara sederhana, tidak diproduksi dalam jumlah besar, dan tidak menggunakan
prinsip-prinsip ilmiah. Selain itu, bioteknologi konvensional biasanya hanya
menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur dan diproduksi dalam
jumlah kecil. Dalam bidang pangan bioteknologi konvensional digunakandalm
pembuatan tempe (dengan bantuan Rhizopus
oryzae), kecap (dengan bantuan Aspergiluis wentii), yoghurt (dengan bantuan Lactobacillus bulgaricus & Steptococcus
thermophillus), nata de coco (dengan
bantuan Acetobacter xylinum), bir (dengan bantuan Saccharomyces
cerevisae), oncom (dengan bantuan Monila
sitophyla). Dalam bidang pertanian digunakan sebagai tempat bercocok tanam
dengan media selain tanah (air, batu, kerikil
dll) yang disebut dengan hidroponik. Keuntungannya adalah tidak memerlukan lahan yang luas, menghemat biaya,
pertumbuhan tanaman lebih cepat, bebas hama
dan pestisida. Selain itu dapat dimanfaatkan sebagai tanaman jenis mustard
alami yang diteliti yang dapat menghasilkan
tanaman, kubis, kembang kol, dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu dalam bidang pertanian juga dimanfaatkan
utuk memilih sifat suatu makhluk sesuai dengan
sifat unggul yang sesuai diinginkan manusia. Misalnya untuk tanaman pangan
maka yang dipilih adalah yang berproduksi tinggi,
enak rasanya, dan tahan penyakit. Dalam bidang
kesehatan adalah penemuan antibiotika. Antibiotika diperoleh dari hasil isolasi zat yang dihasilkan oleh bakteri dan jamur
yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Penggunaan mikroorganisme dilakukan
secara langsung dan sederhana. Dengan cara
tersebut kemungkinan akan dihasilkan zat-zat atau senyawa penting bagi manusia.
Tidak hanya itu pembuatan vaksin pun
menggunakan prinsip bioteknologi. Mikroorganisme yang toksinnya dimatikan dan
dapat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.
Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan
atau pemberian bahan kimia. Pembuatan insulin
yang masih sederhana dan dalam jumlah terbatas dahulu sudah dapat dibuat oleh bioteknologi konvensional. Insulin pertama kali
diproduksi dari kelenjar babi atau sapi secara
tradisional. Tetapi dampak negatif dari Pemberian Insulin secara tradisional
dalam jangka waktu yang lama memberikan efek
sampng berupa gangguan pada mata dan ginjal. Sehingga
Insulin akhirnya berkembang ke teknologi modern dengan menggunakan suplementasi dari kelenjar pankreas manusia. Dalam bidang
industri digunakan sebagai bioremediasi. Bioremediasi adalah suatu proses pengelolaan limbah yang mengandung zat-zat yang
berbahaya (logam berat) menjadi limbah yang
kurang berbahaya. Bioremediasi ini juga melibatkan mikroba tertentu, diantaranya Xanthomonas campestris dan Pseudomonas
foetida. Caranya dengan melepaskan langsung
bakteri tersebut ke limbah pabrik yang tercemar.
Penggunaan bioteknologi secara konvensional (tradisional)
hanya menghasilkan produksi barang dan jasa dalam jumlah yang masih sedikit
(terbatas) karena alat yang digunakan masih sangat sederhana dan belum
berkembangnya ilmu pengetahuan waktu itu. Bioteknologi konvensional yang nyata
adalah: Pembuatan tempe, tapai singkong, bir (alkohol) dan bahan pangan lainnya
yang memanfaatkan organismenya secara langsung. Sedangkan dibidang pertanian,
kesehatan (kedokteran) serta dibidang lainnya masih belum terlihat dan belum
terlalu dominan waktu itu.
b. Bioteknologi Modern
b. Bioteknologi Modern
Semakin
berkembangnya bioteknologi dari jaman ke jaman semakin banyaknya
penemuan-penemuan unik lainnya di dunia ini. Bioteknologi modern, biasanya
dilakukan dengan peralatan canggih, diproduksi dalam jumlah besar, dan
menggunakan prinsip-prinsip ilmiah. Dalam bioteknologi modern selain
menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan bagian-bagian tubuh
mikroorganisme seperti tumbuhan dan hewan.
Bioteknologi Modern adalah bioteknologi yang memanfaatkan
biologi sel dan biologi molekuler untuk menghasilkan produk barang dan jasa
yang bermanfaat bagi manusia, dapat dilihat sebagai berikut. Rekayasa genetika
merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan mahluk hidup baru
dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencakokan gen
atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan
sifat mahluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap mahluk hidup mempunyai
struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut
akan mengatur sifat mahluk hidup secara turun temurun. Untuk mengubah DNA sel
dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi
sel, teknologi plasmid dan rekomendasi DNA.
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel
ke sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat yang sesuai dengan
inti yang di terimanya. Sebagai contoh, tansplantasi inti pernah di lakukan
pada sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel usus katak yang
bersifat diploid, inti sel tersebut di masukan ke dalam ovum tanpa inti
sehingga terbentuk terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti
baru, ovum membelah secara mitosis berkali kali sehingga terbentuklah morula
yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong
menjadi banyak sel dan diambil intinya.
Kemudian inti-inti tersebut dimasukan ke dalam ovum tanpa
inti. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah yang banyak.
Dan masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan
jenis kelamin yang sama. Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari spesies yang
sama maupun berbeda agar terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel di awali
oleh pelebaran membrane dua sel lalu diikuti oleh peleburan sitoplasma
(plasmogami) dan peleburn inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel antara lain
untuk pemetaan kromosom, lalu membuat antibodi monoklonal dan membentuk spesies
baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan adanya.
Cabang
Bioteknologi
Bioteknologi
memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu seperti diantaranya diasosiasikan
dengan beberapa jenis warna, yaitu :
- Bioteknologi medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.
- Bioteknologi pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energy terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian 17 (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkatkan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.
- Bioteknologi pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknologi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).
- Bioteknologi akuatik atau perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan lainnya. Contoh yang lain adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu yang singkat.
REFERENSI
Chirikjian, J.G. 1995. Plant Biotechnology; Animal Cell Culture, Imunobiotechnology. London: Jones and
Bartlett Publisher.
Clark, D.P., Pazdernik,
N.J. 2009. Biotechnology; Applying the
Genetic Revolution. China :
Elsevier.
Merck. 2010. What is Biotechnology??. Biotechnology
Institute.
Peter, P. 1993. Biotechnology; A Guide to Genetic Enginering.
WmCBrown : AS.
Scott, M. 2010.
Timeline. http://www.strangescience.net/timeline.htm. Diakses pada 29
September 2017.
Smith, J.E. 2004. Biotechnology; Studies in Biology, 4th ed.
Cambridge : Inggris. Smith, J. E. 2009. Biotechnology.
Fifth Edition. UK: Cambridge
University Press.