Tanaman Rekayasa Genetika
CUCAMELON
Kemajuan di
bidang biologi molekuler membuka jalan menuju ke teknologi yang canggih yang
disebut bioteknologi, dimana salah satu keunggulannya adalah dapat mengubah
sifat organisme menjadi memiliki sifat baru yang sesuai dengan keinginan
“pencipta”nya. Perkembangan bioteknologi sekarangtelah sampai pada tahap
pemasaran GEP (Genetically Engineered Plants) yang lebih dikenal dengan tanaman
transgenik. Tanaman yang diperoleh melalui teknologi DNA-rekombinan ini
diarahkan untuk menjadi tanaman yang memiliki produksi dan nilai gizi yang
tinggi, tahan terhadap hama, penyakit dan gulma serta stress lingkungan.
Melihat potensi yang dimiliki tanaman transgenik, diharapkan masalah-masalah
keterpurukan pangan di negara-negara berkembang dapat diselesaikan (Victoria, 2005).
Menurut
International Service for Aquisition of Agribiotech Aplication (ISAAA) tanaman
transgenik adalah tanamn yang mengandung gen yang disisipkan secara artifisial,
tidak melalui penyerbukan. Proses ini dilakukan secara bioteknologi yang memungkinkan
peneliti melakukan pemuliaan tanaman lebih cepat dibandingkan melakukan
rekayasa genetika secara konvensional.
Cucamelon merupakan
buah hasil rekayasa yang sangat luar biasa, karena melibatkan tiga jenis buah,
semangka, mentimun dan jeruk nipis. Ukuran buah seperti anggur, namun terlihat
seperti semangka mini, dan rasanya seperti mentimun dan jeruk nipis. Tanaman
penghasil cucamelon bisa dikembangkan dengan mudah. Bahkan bisa ditanam dalam
pot dan di luar ruangan. Kelebihan dari cucamelon sangat kebal terhadap hama
dan tahan kering. Tanaman buah ini berasal dari Meksiko, dan sudah ada sejak
berabad-abad. Cucamelon bisa dikonsumsi dalam berbagai cara, baik dikonsumsi
langsung, dicampur salad, atau dicampur sebagai bahan koktail.
Memiliki nama ilmiah Melothria scabra yang juga dikenal sebagai Mexican Sour
Gherkin, benih cucamelon menghasilkan tanaman merambat seperti mentimun biasa.
Tanaman tersebut tidak sekuat mentimun, namun buahnya berukuran sangat kecil
seperti buah anggur. Cucamelon terlihat seperti semangka kecil, tetapi mempunyai rasa yang sangat menarik yaitu
seperti mentimun dengan sedikit rasa jeruk. Dapat dimakan langsung dalam
keadaan segar atau acar dengan tekstur renyah yang dapat dikonsumsi sebagai
obat. Saat panen cucamelon memiliki ukuran 2 cm. Tanaman ini adalah tanaman
tropis yang sangat menghangatkan yang paling produktif dalam cuaca panas atau dalam
pengaturan rumah kaca seperti halnya dengan bibit mentimun konvensional. Untuk
mencapai menjadi tanaman dewasa, cucamelon membutuhkan waktu 67 hari (benih
penyerbukan terbuka) (Cucamelon seeds, 2017).
Cucamelon bukanlah tanaman rekayasa genetika di
laboratorium. Namun, buah ini sudah berabad-abad dimakan di kawasan Amerika
Tengah, seperti Meksiko. Bagi penggemarnya, cucamelon bisa dipotong-potong
sebagai pelengkap salad, untuk roti isi (sandwich) atau dijadikan acar.
Cucamelon bisa pula dimakan begitu saja seperti camilan yang segar. buah ini
sangat digemari untuk dibuat salad, salsa, tumisan, sup, dan beragam
makanan lainnya dengan nama masing-masing di setiap daerah. Buah ini berasal
dari jenis tanaman yang termasuk dalam jenis vine seperti tanaman
anggur. Seperti buah-buahan citrus, enak jika dibuat manisan dan juga
acar. Dimakan begitu saja tanpa campuran apapun, mouse melon sama enak
dan segarnya.
Umumnya tumbuh di daerah Meksiko dan benua Amerika,
dan benihnya pun sudah banyak dijual bebas di Amerika Serikat. Bentuknya unik,
sebesar anggur dan kulitnya bercorak seperti kulit semangka. Rasa dan
teksturnya seperti timun dengan sedikit rasa asam.Masyarakat bagian selatan
Amerika juga mulai memakainya sebagai tambahan untuk makanan karena cucamelon
punya banyak keunggulan. Para petani juga sudah memilihnya sebagai komoditi
yang menguntungkan. Pasalnya, buah ini antipestisida, yang berarti tanaman ini
antihama yang dapat merusak pertumbuhan.
Saking terkenalnya, tanaman ini sontak saja menjadi
idola di kalangan masyarakat daerah selatan Amerika. Mereka bahkan mulai
menanamnya di pekarangan rumah dan memasukkannya ke dalam setiap menu. Seperti
layaknya sebuah negara, buah ini juga punya sejarah. Di tahun 1866, buah yang
mempunyai nama latin Melothria scabra ditemukan oleh agli botani
berkebangsaan Prancis bernama Charles Victor Naudin. Tanaman ini bisa ditanam
di dalam pot atau kantong bibit. Panen cucamelon dapat dilakukan setelah 2 atau
3 bulan. Bentuk tanamannya seperti tanaman anggur. Daunnya terlihat seperti
daun tanaman menjalar. Daunnya akan rontok bila cucamelon sudah matang.
Memiliki ukuran buah seperti anggur
Memiliki kulit yang persis seperti buah semangka
Memiliki daging buah dan biji seperti mentimun dan rasa sedikit asam seperti jeruk
Memiiki batang yang merambat
(Gambar
: Tim Viva, 2013)
REFERENSI
Cucamelon seeds. 2017 [https://www.westcoastseeds.com
› ... › Cucumber Seeds] [Diakses pada
21 Oktober 2017 pukul 8.50 WIB].
Tim Viva. 2013.
Cucamelon, Mirip Semangka Tapi Rasa Mentimun Dan Jeruk Nipis [http://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/399516-cucamelon-mirip-semangka-tapi- rasa-mentimun-jeruk-nipis] [Diakses
pada 21 Oktober 2017 pukul 8.50 WIB].
Victoria, Henuhilli.
2005. Tanaman Transgenik Dan Pemenuhan Kebutuhan Pangan. Seminar Nasional Pendidikan, Penelitian, Dan
Penerapan MIPA : 1-7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar