Sabtu, 21 Oktober 2017



Tanaman Rekayasa Genetika
CUCAMELON


            Kemajuan di bidang biologi molekuler membuka jalan menuju ke teknologi yang canggih yang disebut bioteknologi, dimana salah satu keunggulannya adalah dapat mengubah sifat organisme menjadi memiliki sifat baru yang sesuai dengan keinginan “pencipta”nya. Perkembangan bioteknologi sekarangtelah sampai pada tahap pemasaran GEP (Genetically Engineered Plants) yang lebih dikenal dengan tanaman transgenik. Tanaman yang diperoleh melalui teknologi DNA-rekombinan ini diarahkan untuk menjadi tanaman yang memiliki produksi dan nilai gizi yang tinggi, tahan terhadap hama, penyakit dan gulma serta stress lingkungan. Melihat potensi yang dimiliki tanaman transgenik, diharapkan masalah-masalah keterpurukan pangan di negara-negara berkembang dapat diselesaikan (Victoria, 2005).
            Menurut International Service for Aquisition of Agribiotech Aplication (ISAAA) tanaman transgenik adalah tanamn yang mengandung gen yang disisipkan secara artifisial, tidak melalui penyerbukan. Proses ini dilakukan secara bioteknologi yang memungkinkan peneliti melakukan pemuliaan tanaman lebih cepat dibandingkan melakukan rekayasa genetika secara konvensional.
Cucamelon merupakan buah hasil rekayasa yang sangat luar biasa, karena melibatkan tiga jenis buah, semangka, mentimun dan jeruk nipis. Ukuran buah seperti anggur, namun terlihat seperti semangka mini, dan rasanya seperti mentimun dan jeruk nipis. Tanaman penghasil cucamelon bisa dikembangkan dengan mudah. Bahkan bisa ditanam dalam pot dan di luar ruangan. Kelebihan dari cucamelon sangat kebal terhadap hama dan tahan kering. Tanaman buah ini berasal dari Meksiko, dan sudah ada sejak berabad-abad. Cucamelon bisa dikonsumsi dalam berbagai cara, baik dikonsumsi langsung, dicampur salad, atau dicampur sebagai bahan koktail.
Memiliki nama  ilmiah Melothria scabra yang juga dikenal sebagai Mexican Sour Gherkin, benih cucamelon menghasilkan tanaman merambat seperti mentimun biasa. Tanaman tersebut tidak sekuat mentimun, namun buahnya berukuran sangat kecil seperti buah anggur. Cucamelon terlihat seperti semangka kecil, tetapi mempunyai rasa yang sangat menarik yaitu seperti mentimun dengan sedikit rasa jeruk. Dapat dimakan langsung dalam keadaan segar atau acar dengan tekstur renyah yang dapat dikonsumsi sebagai obat. Saat panen cucamelon memiliki ukuran 2 cm. Tanaman ini adalah tanaman tropis yang sangat menghangatkan yang paling produktif dalam cuaca panas atau dalam pengaturan rumah kaca seperti halnya dengan bibit mentimun konvensional. Untuk mencapai menjadi tanaman dewasa, cucamelon membutuhkan waktu 67 hari (benih penyerbukan terbuka) (Cucamelon seeds, 2017).
Cucamelon bukanlah tanaman rekayasa genetika di laboratorium. Namun, buah ini sudah berabad-abad dimakan di kawasan Amerika Tengah, seperti Meksiko. Bagi penggemarnya, cucamelon bisa dipotong-potong sebagai pelengkap salad, untuk roti isi (sandwich) atau dijadikan acar. Cucamelon bisa pula dimakan begitu saja seperti camilan yang segar. buah ini sangat digemari untuk dibuat salad, salsa, tumisan, sup, dan beragam makanan lainnya dengan nama masing-masing di setiap daerah. Buah ini berasal dari jenis tanaman yang termasuk dalam jenis vine seperti tanaman anggur. Seperti buah-buahan citrus, enak jika dibuat manisan dan juga acar. Dimakan begitu saja tanpa campuran apapun, mouse melon sama enak dan segarnya.
Umumnya tumbuh di daerah Meksiko dan benua Amerika, dan benihnya pun sudah banyak dijual bebas di Amerika Serikat. Bentuknya unik, sebesar anggur dan kulitnya bercorak seperti kulit semangka. Rasa dan teksturnya seperti timun dengan sedikit rasa asam.Masyarakat bagian selatan Amerika juga mulai memakainya sebagai tambahan untuk makanan karena cucamelon punya banyak keunggulan. Para petani juga sudah memilihnya sebagai komoditi yang menguntungkan. Pasalnya, buah ini antipestisida, yang berarti tanaman ini antihama yang dapat merusak pertumbuhan.
Saking terkenalnya, tanaman ini sontak saja menjadi idola di kalangan masyarakat daerah selatan Amerika. Mereka bahkan mulai menanamnya di pekarangan rumah dan memasukkannya ke dalam setiap menu. Seperti layaknya sebuah negara, buah ini juga punya sejarah. Di tahun 1866, buah yang mempunyai nama latin Melothria scabra ditemukan oleh agli botani berkebangsaan Prancis bernama Charles Victor Naudin. Tanaman ini bisa ditanam di dalam pot atau kantong bibit. Panen cucamelon dapat dilakukan setelah 2 atau 3 bulan. Bentuk tanamannya seperti tanaman anggur. Daunnya terlihat seperti daun tanaman menjalar. Daunnya akan rontok bila cucamelon sudah matang.


Memiliki ukuran buah seperti anggur




Memiliki kulit yang persis seperti buah semangka


Memiliki daging buah dan biji seperti mentimun dan rasa sedikit asam seperti jeruk





Memiiki batang yang merambat

(Gambar : Tim Viva, 2013)

REFERENSI
Cucamelon seeds. 2017 [https://www.westcoastseeds.com › ... › Cucumber Seeds] [Diakses            pada 21 Oktober 2017 pukul 8.50 WIB].
Tim Viva. 2013. Cucamelon, Mirip Semangka Tapi Rasa Mentimun Dan Jeruk Nipis             [http://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/399516-cucamelon-mirip-semangka-tapi-          rasa-mentimun-jeruk-nipis] [Diakses pada 21 Oktober 2017 pukul 8.50 WIB].
Victoria, Henuhilli. 2005. Tanaman Transgenik Dan Pemenuhan Kebutuhan Pangan. Seminar        Nasional Pendidikan, Penelitian, Dan Penerapan MIPA : 1-7.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar